4 Agustus 2010

UEA Haramkan Blackberry, Berlaku Oktober 2010

Uni Emirat Arab (UAE), memutuskan akan menghentikan layanan BlackBerry mulai Oktober mendatang. Pemerintah UAE menduga ponsel pintar besutan Research In Motion (RIM) tersebut mengandung risiko keamanan jika disalahgunakan, dan karena itu berpotensi membahayakan keamanan negara secara keseluruhan.


Penghentian sementara layanan Blackberry ini akan dilakukan hingga solusi terbaik telah ditemukan dan diterapkan.

“Ini adalah keputusan final, tetapi kami terus mendiskusikan hal ini,” kata Mohammed Al Ghanem, Director General otoritas badan telekomunikasi UAE, seperti dikutip dari laman ABC News, 1 Agustus 2010.

“Sensor tidak ada kaitannya dengan ini. Yang kami bicarakan adalah penghentian operasi karena kurangnya kepatuhan pada peraturan telekomunikasi UAE,” lanjut Al Ghanem.

Sampai saat ini, pihak produsen BlackBerry, Research In Motion di Kanada belum dapat dimintai keterangan.

Penghentian layanan Blackberry Messenger, email, dan web browsing service BlackBerry karena sudah dilakukan sejumlah upaya sejak 2007 agar BlackBerry mematuhi peraturan, tetapi hasilnya tidak seperti diharapkan.

“Keputusan hari ini berdasarkan pada fakta bahwa dalam bentuknya yang sekarang, layanan tertentu BlackBerry memungkinkan pengguna untuk bertindak tanpa tanggung jawab legal, menyebabkan ancaman sosial dan keamanan nasional,” lanjut Al Ghanem.

“Data Blackberry diimpor dari tempat lain di mana data itu dikelola oleh organisasi komersial dan pihak asing,” terang Al Ghanem. BlackBerry, yang memegang pangsa pasar 20 persen dari pasar ponsel pintar global dengan posisi di bawah Nokia tetapi di atas Apple, digunakan oleh sekitar 500 ribu orang di UAE.

Pekan lalu, negara di Teluk Arab tersebut telah mengatakan bahwa BlackBerry berpontensi disalahgunakan dan bisa menimbulkan risiko keamanan. Bahrain pada April lalu juga memperingatkan potensi bahaya perangkat lunak Blackberry Messenger bila digunakan untuk mendistribusikan berita-berita lokal. Sedangkan India, pekan lalu telah menyampaikan kekhawatiran mereka langsung pada produsen BlackBerry di Kanada.

Sementara itu, ponsel pintar produksi Nokia dan iPhone dari Apple tidak terkena dampak dari keputusan pemerintah UAE tersebut. (hs)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails